SULAWESI BARAT – Warga bersama aliansi mahasiswa melakukan aksi demo di rumah Alm. Porepadang tepatnya di Kel. Aralle, kec. Aralle, Kab. Mamasa Sulawesi Barat, Selasa (6/9/2022).
Aksi solidaritas atas meninggalnya sepasang suami istri bulan lalu 7 Agustus 2022, Yang mana sampai saat ini belum menemukan titik terang kata salah seorang peserta aksi.
Mereka pun mengeluhkan lambatnya kerja kepolisian dalam mengungkapkan kasus yang menyita perhatian warga sekitar tersebut.
Tokoh Masyarakat dan mahasiswa dalam hal ini meminta agar pihak kepolisian bekerja secara maksimal karena sudah sebulan belum ada tersangka yang di tetapkan.
Mereka juga meminta agar Presiden Republik Indonesia, Kapolri, dan Mendikbud agar ikut membantu dan campur tangan atas kasus yang terjadi di wilayah mereka.
Hadir dalam unjuk rasa Kapolres Mamasa AKBP Harry Andreas, ia berjanji akan bekerja keras mengungkap kematian sepasang suami istri tersebut.
Kronologi pembunuhan yang terjadi bulan lalu dimana korban Porepadang (54) seorang kepala sekolah SMAN 02 Buntu Malangka dan istri Sabriani (50) bersama anak bungsu mereka Marvel (14) tidur di ruang keluarga (tepat depan TV) Sedangkan Amanda (20) tidur di kamar dengan pintu yang tertutup rapat.
Pagi sekitar pukul 07.00 Wib, amanda mendengar rintihan adik bungsunya, penasaran ia pun keluar dari kamar untuk melihat.
Namun ketika Amanda menemukan suara rintihan adiknya, ternyata ketiganya sudah bersimbah darah.
Dengan panik Amanda berlari keluar menghubungi kerabat terdekatnya. (Rumah korban di kelilingi sawah) Setelah kerabatnya datang mereka kemudian membawa ketiga korban ke Puskesmas terdekat.
Porepadang dan istri meninggal di TKP sedangkan Marvel sampai berita ini terbit masih belum bisa di mintai keterangan di sebabkan masih dalam pemulihan dari trauma yang di alaminya.
Menurut pihak kerabat jika korban adalah orang baik dan tidak memiliki musuh, akan tetapi mereka mendapati jika ada uang kurang lebih 10 juta raib dalam kejadian tersebut. (Tim/Red)