BATU BARA – Garudari.co.id |
Sebuah pondok pesantren khoiru ummah di tengah lingkungan penduduk di desa guntung, kecamatan limapuluh pesisir, kabupaten batubara, setiap sa'at dimanfaatkan puluhan santri untuk mondok, belajar menjadi hafizul Qur'an, thahfizul Qur'an, untuk putra, putri, yang ingin mau belajar, Minggu (19/12/2021).
Karena kapasitasnya tidak mencukupi, saat ini sedang dalam tahap penyempurnaan dan perluasan. Infak untuk pengembangan lahan pondok pesantren ini sangat berguna untuk akhirat kita. Sebagai amal jariyah, insya Allah kita akan mendapatkan pahala dari setiap ibadah yang dilakukan puluhan santri setiap harinya. Mari berinfak untuk pondok pesantren
ini.
Pondok pesantren khoiru ummah
berada di tengah-tengah pemukiman masyarakat di desa guntung. Pondok pesantren satu lantai ini tidak pernah sepi dari aktivitas puluhan santri, karena ia merupakan pusat kegiatan mereka. Mulai dari shalat lima waktu, kegiatan tadarus Al-Qur'an, hafis Al-Quran 30 jus, ekstrakurikuler dan kegiatan keagamaan lainnya.
Bagi setiap orang yang berniat untuk berinfak , maka Allah Ta'ala akan memberi baginya kemudahan urusan, Pondok pesantren khoiru ummah ini dipakai oleh 80 santri dan 5 orang ustadz yang tinggal di asrama sebagai pembimbing mereka.
Untuk itu pengurus pondok pesantren Buya Kamaluddin, berencana melebarkan dengan menambah luas lahan, yang akan di bangun tempat santri putri. Pada sa'at ini masih menumpang di bangunan Alwasliyah, sebelah pondok pesantren khoiru ummah, dan masa pinjam pakainya hampir habis. Sementara di bagian lahan belakang pondok pesantren ada pembebasan lahan ganti rugi seluas sekira 1600 M/4 Rantai untuk harga lahan yang mau di beli sekira Rp 80.000.000, sudah terkumpul Rp 6.000.000+23.000.000, dan masih yang di butuhkan Rp 51.000.000 ketersediaan terbatas dana untuk menyelesaikannya. kebutuhan anggaran yang di perlukan harga lahan untuk bangunan asrama putri adalah Rp 51.000.000 (Limapuluh satu juta rupiah).
Berbahagialah kaum Muslimin dan ummat yang menginfakkan hartanya sebagai investasi akhirat untuk pembangunan pondok pesantren ini. Hartanya menjadi shadaqah jariyah yang pahalanya terus mengalir tidak pernah putus meski orang yang berinfak telah wafat. Apalagi pondok pesantren tersebut dari waktu ke waktu tidak pernah kosong dari aktivitas santri hafis Al- Quran setiap saat, bisa dihitung berapa limpahan pahala yang mengalir.
Shadakah jariyah adalah infaq yang pahalanya terus mengalir meskipun orang yang bersedekah telah meninggal dunia
Dalam hadits shahih Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyampaikan kabar gembira tentang keutamaan shadakah jariyah sebagai infaq yang pahalanya terus mengalir meskipun orang yang bersedekah telah meninggal dunia:
“Jika manusia meninggal dunia maka putuslah amalnya kecuali tiga hal; Shadaqah jariyah, ilmu yang diambil manfaat dan anak shalih yang mendoakannya” [ HR Muslim ] ( Red).