BATU BARA–Mahasiswa Sebagai agent perubahan yang mana menyatukan pandangan menangkal paham yang meresakan masyarakat hingga menuju di mahasiswa BEM STIT Batu Bara bersama PMII mengangkat Tema : Mahasiswa sebagai generasi emas menangkal radikalisme & terorisme, Kamis 21 Juli 2022.
Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting bagi kelangsungan hidup dan kehidupan manusia, karena pendidikan dapat dikatakan suatu indikator kemajuan peradaban dari suatu bangsa. Kekhawatiranpun muncul dari semua pihak, karena praktik keberagamaan tersebut merapuhkan kebhinekaan dan kedamaian.
Ungkap nizamRadikalisme agama muncul salah satunya dari lembaga pendidikan, bahkan radikalisme tumbuh subur di dalamnya karena berbagai faktor yang secara tidak sadar telah menjadi budaya di sekolah.
Nah inilah peran dan fungsi kami sebagai mahasiswa untuk menangkal paham paham yang keras. Ungkap nizam.
Sakoanda siregar selaku narasumber mengangkat tema : moderasi beragama dalam mengantisipasi radikalisme.
Beliau mengatakan. Betapa ngerinya jika paham radikalisme dan terorisme masuk di kalangan mahasiswa. Program seperti ini kami apresiasi terhadap BEM STIT Dan PK. PMII STIT Batu Bara.
Ketua Ansor Batu Bara dalam memberi paparan materi benih benih radikalisme dan terorisme serta upaya dan penanggulangan nya.
Buruan shaleh menyampaikan. Bahwa radikalisme saat ini harus digalakkan bahkan jangan di kalangan mahasiswa saja harus di laksanakan di kalangan masyarakat.
BEM STIT Batu Bara disela waktu kegiatan, memberikan puluhan karung beras bersama anak yatim piatu
Dihadiri Ketua NU Batu Bara, rois am Batu bara, wakil rois NU Batu bara, sekretaris nu Batu bara, wakil ketua NU Batu bara, Ketua fatayat NU Batu bara, pengurus IPPNU Batu Bara, Ketua Ansor Batu bara, Ketua hikmah Batu bara. kelompok kkn 21 UINSU, kelompok KKN Uisu