Foto : Kapolres Batu Bara bersama Nasib |
Oleh : Herman Pelani
garudari.co.id – Batu Bara | Nasib Ginting yang sehari hari yang selalu mondar mandir di areal pertokoan Kota Indrapura 2 tahun lalu ternyata kini menjadi Banpol di Mapolres Resort Batu Bara.
Menurut keterangan yang dihimpun awak media “sejak saat Senin pada Minggu lalu, Nasib Ginting memakai baju Banpol dan sering beraktifitas di halaman Mako Polres Batu Bara dengan seragam Banpol, Nasib juga sering keluar masuk pintu penjagaan sel tahanan yang ada di lokasi Polres tersebut.
Kapolres Batu bara AKBP Ikhwan Lubis SH.MH. Saat di konfirmasi terkait adanya Nasib Ginting di lokasi tersebut mengatakan “Memang Nasib Ginting saat ini kita berdayakan sebagai Banpol di Polres Batu Bara ini, setelah tahap demi tahap kita lakukan bimbingan dan arahan (pembinaan) baik membantu Komunitas sedekah Jum’at dan Polres pada umumnya.
Saya memberikan kepercayaan kepada Nasib untuk membantu para anggota Polri di penjagaan sel tahanan untuk mebawa keperluan makanan dan pemeriksaan makanan, juga paketan yang dikirimkan oleh keluarga para tahanan di Mapolres, tentunya dengan dampingan para personil kepolisian yang bertugas setiap harinya.
Setelah dibina oleh Kasat Binmas AKP M.Safii SH dengan pendidikan yang diberikan kepada Nasib Ginting kini kita berdayakan untuk menjadi Bantuan Polisi di Polres Batu Bara. ungkap Kapolres.
Di jelaskan Kasat Binmas AKP M Safi’i SH Sejarah ditemukannya Nasib “Saya menjadikan Nasib sebagai anak angkat sejak ditemuka 2 tahun yang lalu, karna saya melihat orang ini sebenarnya tidak gila hanya Nasib ini tidak bisa baca tulis dan sedikit sulit untuk berbicara, saat saya bertanya kepada Nasib bisa menjawab,dan sejak saat itu saya menyuruhnya membantu saya di Polsek Indrapura, pada saat itu saya masih menjabat Waka Polsek di Indrapura.
Saat ini saya menjadi kasat Binmas di Polres Batu Bara, Nasib juga ikut membantu dan saat ini Kapolres Batu Bara memberdayakan Nasib menjadi Banpol. Ujar Kasat Bimmas.
Sementara Nasib Ginting saat di wawancarai para awak media mengatakan “Awalnya saya ingin sekali menjadi polisi agar bisa dihargai orang lain, namun saya tidak sekolah dan orang tua saya juga sudah tidak ada, saya merantau ke Batu Bara dengan harapan bisa bekerja apa saja, namun kenyataannya berbeda.
Saya tak tau apa yang harus di perbuat di sini, hingga saya pasrah harus tidur di emperan toko dan akhirnya berjumpa dengan Pak Safi’i yang saya sebut Ayah.
Dikira masyarakat saya gila, karna saya sering mondar mandir gak tau mau kemana mencari makan, dan saat ini saya berterimakasih kepada Bapak Kapolres yang telah memberi saya kerja sebagai Banpol, ujar Nasib dengan sedih. (*)