GARUDARI.CO.ID, Batubara – Seorang nelayan tradisional rawai pancing menemukan 4 ekor buaya jenis air tawar dan 1 ekor tersangkut di rawai pancing milik pak Mahlil (60) di kawasan boting melintang Perairan Kuala Gambus Laut, Kecamatan Limapuluh Pesisir, sekira pukul 09.00 pagi, Senin (01/05/2023).
Penemuan buaya tersebut disaat Pak Mahlil (60) sedang menunggu rawai pancing miliknya di Boting Melintang kawasan kuala Gambus Laut, tiba – tiba ada 4 ekor buaya jenis air tawar mendekati rawai pancing miliknya.
Selanjutnya Pak Mahlil dengan dua anaknya berusaha menarik rawai pancing miliknya secara hati – hati namun dari 4 ekor buaya tersebut l ekornya lengket di rawai pancing miliknya. Tidak menunggu lama pak Mahlil dengan dua orang anaknya berhasil menangkap buaya jenis air tawar dan membawanya pulang dengan menggunakan sampan miliknya bersama dua anaknya.
Akhirnya pak Mahlil membawa seekor buaya jenis air tawar itu di penambatan sampannya di dusun lll desa Perupuk, dengan adanya penemuan buaya dari Laut para nelayan tradisional, dan warga pinggiran sungai serta nelayan pencari kerang khwatir dengan 3 buaya yang masih ada dalam Air, dikhawatirkan akan memangsa apabila Warga lainnya melalukan aktivitas di pinggiran sungai atau di kuala itu untuk mencari nafkah.
Terpisah menurut warga sekitar menduga 4 buaya yang ditemukan berasal dari penakaran buaya yang terletak di Desa Simpang Gambus Kecamatan Limapuluh yang lepas saat terjadi banjir yang menyebabkan tembok Penakaran Jebol.
Pada saat kejadian banjir yang menyebabkan Tembok Penakaran Buaya itu jebol pada Rabu 16 November 2022 awak media sempat mengkonfirmasi Ahmadan Choir Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batu Bara.
Dia mengatakan jebolnya tembok terjadi Selasa (15/11) kemarin akibat banjir luapan air sungai. Kendati demikian, pemilik penangkaran sudah melakukan pembentengan sehingga arus luapan air sungai tersebut tidak langsung masuk ke lokasi penangkaran tersebut.
(red)