Foto : Pak MISDI saat menarik becak |
Oleh : Khoiruddin. S
garudari.co.id – Batu Bara | Dimasa situasi Pandemi global Covid-19 ini, dan melihat situasi keadaan ekonomi terkhusus para tukang becak yang ada di Kabupaten Batu Bara, kehidupan mereka terlihat sangat sulit dan memprihatinkan.
Seperti Misdi (68) pekerjaan sehari-harinya sebagai tukang becak, dan juga salah satu anggota komunitas becak di Desa Simpang Gambus, Kabupaten Batu Bara, dibawah naungan sebuah Lembaga Masyarakat yaitu Lembaga Ruang Keadilan Rakyat Indonesia ( LRKRI ).
Foto : Para Penarik Becak saat menunggu rezeki |
Melihat kondisi becaknya sangat memprihatinkan, tenda becak sudah lusuh dan berlobang-lobang, ban yang tipis dan gundul.
“Sudah sepuluh tahun saya menarik becak, tapi ya beginilah tukang becak, apalagi dalam beberapa bulan ini sangat sepi penumpang, alat alat becak yang seharusnya wajib diganti tak dapat di ganti, kadang ada rezeki kadang kosong.”ucap Pak Misdi. Selasa (19/1) di Kota Indrapura sekitar pukul 10:00 WIB.
“Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari serba sulit, apalagi untuk biaya anak sekolah pun tidak mencukupi, terpaksa istri saya juga ikut menopang ekonomi dengan kerja mencari upah di tempat lain.”ungkapnya.
Hal senada di ungkapkan, Parto (60) yang juga berprofesi sebagai tukang becak, Dia sangat berharap kedepannya pemerintah dapat memberikan perhatian kepada para tukang becak, melalui program-program sosial yang ada dipemerintahan, agar dapat membantu meringankan beban ekonomi masyarakat khususnya para tukang becak. (Red)