GARUDARI.CO.ID, Jakarta – Asosiasi Pekerja Televisi melakukan jumpa pers untuk menyalurkan aspirasi dari para pekerja televisi. Saat ini, terdapat sekitar puluhan ribu pekerja, sekitar 9 ribu diantaranya bekerja untuk stasiun tetevisi nasional, lainnya di televisi lokal seluruh Indonesia.
Para pekerja televisi menyampaikan aspirasinya berdasarkan masukan atau pengamatan terhadap aspirasi masyarakat luas, terutama yang berkaitan dengan dunia televisi. Yakni, pemirsa, pemilik dan pekerja production House (PH), dan para pengisi acara televisi dari berbagai profesi seperti narasumber berita, talkshow, artis, pelawak, selebritis, hingga para pembawa acara.
Inti aspirasinya ialah masyarakat ternyata banyak yang jenuh dengan calon-calon presiden dan wakil presiden yang telah dideklarasikan maupun yang kabarnya akan dideklarasikan partai-partai politik. Kejenuhan itu menimbulkan pertanyaan apakah tak ada nama lain selain nama yang dianggap masyarakat punya rekam jejak yang kurang baik. Ini menunjukkan ada keraguan besar terutama terhadap ketiga calon presiden karena tiga-tiganya punya rekam jejak yang kurang baik. Detilnya sudah banyak dibahas kekurangan tersebut, kami tak mengungkapkan lagi.
Kedua, masyarakat merasa terlalu besar resiko mempertaruhkan masa depan bangsa dan negara kepada capres yang sudah diajukan partai politik itu. Termasuk yang katanya hari ini akan dideklarasikan capresnya. “Berdasarkan kenyataan di tengah masyarakat itu, kami menilai kuat kesan terjadi kebuntuan imej terhadap capres yang dinilai mampu membawa Indonesia menjadi negara yang makmur, sejahtera, aman, damai, dan maju,” papar Ketua Asosiasi Pekerja Televisi Chandra.
“Untuk itu, perlu terobosan, break through, dan kajian kami sampai pada satu pasangan calon yang dari segala segi jauh lebih tepat, yang terbaik Moeldoko dan Gibran,” lanjutnya.
“Itulah dasarnya hari ini. Saya menyampaikan Asosiasi Pekerja Televisi mengajukan Bapak Moeldoko sebagai calon presiden dan Mas Gibran Rakabaning Raka sebagai calon wakil presiden,” jelasnya.
“Kami sampaikan aspirasi ini sebagai usulan masyarakat yang mempunyai hak konstitusional untuk itu,” katanya lagi. “Kami berharap, terutama kepada Ibu Megawati dan seluruh jajaran PDIP beserta koalisinya dapat mendengar aspirasi ini. Mohon rekan media berkenan meneruskan aspirasi ini. Terima kasih,” pungkas Candra didampingi Sekjen Dika.
(Tim)