BATU BARA–Badan Eksekutif Mahasiswa STIT Batu Bara Dan PK. PMII STIT melaksanakan audensi serta mengajukan program kepada terhadap kepala kementrian agama kab. Batu Bara yang baru saja dilantik beberapa bulan yang lalu. Jum’at, 15 Juli 2022.
Pada kesempatan ini kita mengajukan kegiatan Dialog Kebangsaan Tema “Mahasiswa Sebagai Generasi Emas Menangkal Radikalisme dan Terorisme” dan kita akan meminta Kepada Ka. kemenag Ayahanda Sakoanda Soregar membawa Tema Materi “Radikalisme dan Moderasi dalam Islam,”Ungkap Nizam.
Radikalisme dan terorisme kedua kata tersebut memang sudah terkenal jelek dalam pandangan masyarakat, baik masyarakat kalangan bawah maupun atas sqeakan semuanya telah mengenalnya sebagai kata yang tidak baik dan perlu dihindari karena berbahaya. Radikalisme secara epistimologi yaitu kata radikal yang berarti “berakar atau mendalam”. Untuk sekarang kata radikalisme lebih mengarah kepada kelompok agama yang menyukai kekerasan. Radikalisme bisa diartikan sebagai paham yang atau aliran agama yang menginginkan perubahan baik sosial maupun politik secara drastis dengan kekerasan.
Sementara terorisme merupakan serangan yang terkoordinasi yang bertujuan untuk menimbulkan teror atau perasaan takut dan menimbulkan korban dengan melakukan hal-hal yang membahayakan seperti bom bunuh diri. Terorisme dan radikalisme sebenarnya tidak beda jauh, keduanya sama-sama menggunakan kekerasan, tindakan yang ekstrim serta berusaha untuk mengubah keadaan sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dengan cara yang cepat. ungkap Presiden Mahasiswa.
“Nah saya bersama Sahabat Ketua PK. PMII STIT Batu Bara Affan Muhaimin Telah sepakat untuk mensukseskan kegiatan ini, ungkap nizam.
” Ketua PK. PMII STIT Batu Bara Muhammad Affan Muhaimin”.akan menghadap kepada Ketua Ansor Kab. Batu Bara selalu tokoh Daerah yang berpengaruh dan memahami situasi dan kondisi batu Bara saat ini untuk kita pinta menjadi Narasumber nantinya.
“Affan Muhaimin Juga meminta kepada seluruh kadernya mari sama sama memahami apa itu radikalisme, dan betapa bahayanya Gerakan radikalisme jika Mahasiswa terkontaminasi gerakannya.
“Sakoanda Siregar Mengatakan, Gerakan Seperti ini yang harus dilakukan oleh Mahasiswa saat ini.Kami dari kementrian agama akan suport program yang telah diberikan kepada kami.
Suatu kebanggan bagi kami Mahasiswa kini sadar akan bahayanya radikalisme yang berkembang di kalangan Mahasiswa. Ungkap Ka. Kemenag Batu Bara (FP)