Batu Bara| Muhammad Khairun Nizam Aktivis Batu Bara- mari sukseskan Pelaksanaan pemilihan kepala desa (PILKADES) yang akan digelar serentak di 34-desa di kabupaten Batu bara tampa Money Politic yang menghancurkan demokrasi secara subtsnsial bagi masyarakat, 16 November 2022.
Dalam berjalannya proses demokrasi saat ini ada hal yang selalu menjadi hambatan tercapai nya demokrasi secara subtsnsial yaitu praktek money politic. Money Politic merupakan kegiatan yang dilakukan oleh salah satu calon untuk mempengaruhi masyarakat agar memilih mereka dengan imbalan berupa uang maupun barang yang tidak sesuai ketentuan perundang-undangan.
Tentu Praktek ini telah mendara daging bahkan telah membudaya bagi rakyat indonesia, walaupun begitu kita berupaya agar di Batu bara tidak seperti itu. Ungkap nizam.
Fenomena penghancur subtansi demokrasi ini memang sangat erat kaitannya dengan proses demokrasi yang ada. James Pollock (1920) menyatakan, relasi antara uang dan politik akan terus menjadi persoalan besar dalam demokrasi dan pemerintahan.
Nizam menyampaikan, praktek saat ini bukan hanya melanggar secara hukum namun juga melanggar secara moral demokrasi yang sedang berjalan di Indonesia, berharap jangan terjadi di kabupaten Batu bara. akan tetapi perbuatan ini di anggap biasa oleh sebagian rakyat yang telah mudah suaranya untuk di beli tanpa harus memikirkan nasib desa untuk 6 tahun kedepan. Pemikiran seperti ini yang akan membuat generasi ke generasi semakin dibutakan oleh mereka yang berkuasa.
Hal ini yang menjadi suatu keprihatinan mendalam bagi proses demokrasi yang sudah cukup lama berjalan namun hanya sukses secara prosedural, akan tetapi secara subtsnsial demokrasi ini tidak pernah tercapai. Walau begitu harapan besar kita kaum muda untuk merubah ini semua. Ungkap nizam .
Membudaya nya money politic merupakan penyebab utama dan perlu hadirnya solusi seperti peningkatan sosialisasi agama bahkan lintas suku untuk mencerdaskan masyarakat kabupaten Batu bara bahaya money politic, prkatek jahat yang dapat membuat penguasa yang terpilih dapat semena mena dengan rakyat.
Cerdasnya masyarakat merupakan modal utama untuk membuat money politic yang awalnya budaya menjadi hal baru yang berbahaya dan tidak dapat ditetapkan di Indonesia khususnya kabupaten Batu bara. Dengan demikian, demokrasi di Indonesia tidak hanya tercapai secara Prosedural namun juga secara subtansial sehingga pemimpin yang lahir adalah pemimpin yang memang dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Mari kita cerdaskan pikiran kita dengan cara menolak pemberian uang 50 rb agar terhindar sengsara selama 6 tahun, masih ada waktu untuk mencoba agar kita bisa berubah. Tutup Nizam. (Red)















































































